Festival Danau Sentani (FDS) IX Dengan Pelepasan 100 Lampion

 

Festival Danau Sentani merupakan suatu event pariwisata yang rutin dilakukan di Bumi Cenderawasih Papua. Festival kali ini merupakan festival ke-sembilan yang di selenggerakan di kawasan Danau Sentasi. 

Festival ini juga cukup meriah, karena pengunjung yang ingin menyaksikan festival ini pun terkadang berdatangan dari luar pulau maupun luar negeri. Selain itu festival kali ini juga diwarnai dengan adanya pelepasan 100 lampion yang diterbangkan dari tepi Danau Sentani. 

Pelepasan lampion ini dimaksudkan sebagai simbol dari seluruh harapan yang dimiliki oleh masyarakat untuk kemajuan  pariwasata Danau Sentani. 


Malam soft opening Festival Danau Sentani (FDS) IX dihiasi suasana yang cukup syahdu pada Minggu (19/6) malam. Seratus lampion tanda penyampaian harapan diterbangkan di tepi Danau Sentani yang berada di kawasan wisata Khalkhote, Sentani Timur, Jayapura, Papua. 

Acara festival ini juga diramaikan oleh sejumlah pertunjukkan yang menarik, stan-stan pameran yang dikelola dari berbagai suku adat, serta berbagai macam perlombaan yang menarik. 


Usai perlombaan dan tari-tarian ditampilkan, malam hari acara dilanjutkan dengan pelepasan seratus lampion yang dipimpin oleh Bupati Jayapura Mathius Awaoitau. Lampion berwarna merah bertuliskan 'Save Sentani Lake' juga dibagi-bagikan kepada warga maupun pengunjung FDS.


Lampion pertama yang dinyalakan adalah milik Bupati Jayapura, lalu menyusul perwakilan dari Polri/TNI, seluruh kepala suku adat, kepala kampung, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan Muspida setempat. Suasana yang awalnya sempat ramai, mendadak sunyi saat lampion-lampion dinyalakan.

Langit pun terlihat menawan ketika lampion satu per satu diterbangkan. Masing-masing memiliki harapan meski tak semuanya terucap melalui kata-kata. Namun ternyata ada kesamaan misi dan visi yang seolah terpatri serentak di pikiran warga dan juga pejabat atau tokoh setempat.

"Yang jelas kami akan terus menyuarakan pengembangan FDS. Sebab Sentani sangat potensial untuk menjadi kawasan wisata," ungkap Mathius saat ditanya mengenai makna dari penerbangan lampion.

Pemda Jayapura memang berencana menjadikan daerah Sentani sebagai kawasan wisata terpadu. Tentunya dengan 'menjual' keindahan alam yang ada di Sentani dan Jayapura.

"Di pinggir Danau Sentani ada bandara internasional, ada cagar alam Gunung Cyclop. Di balik gunung ada keindahan Samudera Pasifik, pantai-pantai Jayapura," tuturnya.

Meski begitu, Mathias juga punya harapan agar keindahan alam di Jayapura tetap terjaga. Dan itu memerlukan kerja sama semua pihak termasuk dari masyarakat sendiri.

"Meski ada pembangunan pesat, harus ada pelestarian alam yang diwariskan oleh setiap generasi. Ada potensi alam yang penting dan menarik, tapi tetap harus kita jaga," kata Mathius.

FDS pada dasarnya ingin mempromosikan keberagaman budaya masyarakat Sentani. Di Danau Sentani, terdapat 24 kampung dengan sejumlah sistem adatnya masing-masing. FDS ingin mempertontonkan indahnya keberagaman itu. Termasuk memamerkan produk-produk budaya yang dihasilkan masyarakat.

Para tokoh di Sentani sendiri berharap dengan suksesnya FDS, hal tersebut akan mengangkat harkat dan martabat warga Papua. FDS saat ini sudah masuk menjadi agenda nasional Kementerian Pariwisata lewat program Pesona Indonesia.

"Harapan besar sekali, festival bisa mengangkat harga diri orang Jayapura. Kita punya harapan di tanah Papua seluruh harkat martabat warga harus terangkat. Selama ini harkat kami berada di bawah," ujar tokoh adat dari Distrik Yapsi, Daud Masari.

Salah seorang warga Jayapura, Ichad, berkomitmen untuk sama-sama menjaga kawasan wisata Sentani dan sekitarnya. Sebab ia ingin agar Kabupaten Jayapura dapat dilihat di kancah nasional hingga internasional. Dirinya juga merasa bahwa sebenarnya Jayapura memiliki potensi pariwisata yang tidak kalah dari temat lainnya di Indonesia. 

"Saya sebagai warga Papua melihat lampion yang dilepaskan seolah memiliki makna agar kami semua harus menjaga kelestarian danau Sentani dan juga Gunung Cyclop. Jaki kita harus bersama-sama, warga dengan pemerintah," ucap dia.

Bupati Merauke Frederikus Gebze yang hadir sebagai tamu undangan mengaku sangat mengapresiasi adanya FDS. Ia melihat semangat pemerintah dan warga perlu mendapat dukungan terhadap pelestarian sekaligus pemanfaatan kawasan Sentani.


Semoga dengan adanya Festival Danau Sentani ini, maka pariwisata yang ada di Bumi Cenderawasih tersebut menjadi lebih berkembang tidak hanya di dalam negeri tetapi juga dapat tersohor sampai ke luar negeri. 

Related

Travelling 2255814952185227586

Đăng nhận xétDefault Comments

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

Text Widget

item
Berita terbaru