Jajanan Khas Bulan Suci Ramadhan yang Hadir di Bali


Bulan suci ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling di rindukan oleh semua orang. Pada bulan ini anda akan banyak menemui banyak pedagang yang menjajakan aneka makanan khas yang sangat bervariasi. 

Bali merupakan salah satu kota pariwisata yang digandrungi di penjuru dunia pun tidak luput dari semarak bulan ramadhan ini. Jika anda kebetulan berwisata ke Kota Bali tepatnya di di Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, anda akan menemukan banyak pedagang yang menjajakan dan menjual berbagai makanan yang bermacam-macam. 

Para pedagang biasanya menjajakan aneka makanan untuk berbuka di sepanjang Masjid Agung Baitul Qadim. Jadi bagi para wisatawan muslim yang kebetulan sedang berada di Bali tidak akan sulit untuk menjumpai para pedagang. 

Sri salah satunya. Ia turut menjadikan kawasan tersebut sebagai pasar dadakan. Sri bersama saudara kandungnya mulai berada di bawah tenda menerima orang-orang datang membawa makanan yang hendak dijual. Ia sudah mulai didatangi para perempuan yang membawa aneka olahan setelah dimasak di rumah saat mengisi waktu luang di bulan puasa ini.

Tentunya ini merupakan hal positif yang dapat di lakukan oleh banyak orang di Bali untuk mengisi waktu luang mereka sekaligus mendapatkan rezeki tambahan di bulan penuh berkah ini. 

Menurut para pedagang yang berjualan para pembeli mulai ramai berdatangan pada pukul lima sore atau tepatnya sebelum berbuka puasa. Sepanjang stan, hampir semuanya menampilkan menu yang sama berupa makanan kering dan basah. Semua dikemas dalam plastik, bahkan ada pula menggunakan daun pisang.


Semua olahan dijamin kesegarannya bahkan ada yang masih terasa hangat dari bungkus plastik. Sehingga, pembeli bisa yakin setiap jenis makanan bisa layak digunakan sebagai menu berbuka hingga selepas waktu maghrib.

Salah satu olahan khas yang ada selama bulan puasa di sini adalah "kopyor". Menu satu ini terbilang menu khusus di bulan Ramadhan.

Banyak masyarakat Loloan menampilkan menu yang satu ini selama bula puasa saja. Maka tak heran, kopyor, jajanan khas ini hanya keluar saban sore hingga petang selama bulan puasa.

Kopyor memiliki tampilan yang sangat menarik karena dikemas dalam daun pisang. Menu satu ini hadir menghiasi sejumlah olahan yang kebanyakan terbungkus plastik. Ia hadir memberi warna dalam semarak menu khas berbuka.


“Kopyor pada dasarnya berbahan bubur nasi yang diisi santan dan biji mutiara. Namun kini sudah banyak yang dimodifikasi dengan campuran roti,“ kata Sri, pemilik stan Bu Nanik ini.
Karena sudah menjadi olahan spesial, bahkan di antara penjual dan penggarap ada yang khusus membuat jajanan ini. Sehingga hampir di semua stan kuliner kopyor berasal dari satu penggarap yang setiap saban sore disebar penjualannya.

Setiap stan menampilkan kopyor dalam dua jenis, berbahan nasi dan roti. Kopyor merupakan kue basah, yang dijual dengan harga Rp 3.000 per bungkus.

Keberadaan pasar dadakan ini selalu hadir sejak hari awal bulan puasa, dan akan berakhir nanti saat sehari menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Loloan dengan keberagamannya ini menampilkan suasana berbeda di bulan puasa. Maka tak heran, jika dalam tiap transaksi ada bahasa campuran yang sudah menjadi bahasa khas Loloan.

Campuran bahasa Melayu dengan bahasa Bali menjadi bukti adanya keterikatan dalam historis yang kini masih melekat.

Ya bagi anda yang ingin segera berkunjung ke Bali maka jangan lewatkan kesempatan ini untuk menikmati berbagai hidangan khas di bulan ramadhan. Dengan harga yang cukup terjangkau tentunya tidak akan memberatkan kantong anda untuk menikmati berbagai hidangan khas yang disediakan oleh para pedagang di sepanjang jalan di Bali. 

Related

Food 7705961889968316008

Đăng nhận xétDefault Comments

emo-but-icon

Hot in week

Recent

Comments

Text Widget

item
Berita terbaru